Langsung ke konten utama

Generasi Hijau Kota Kediri: Green School Competition Dorong Pelajar Cinta Lingkungan Sejak Dini

kabariASN – Semangat menjaga lingkungan mulai digaungkan oleh para pelajar di Kota Kediri melalui ajang Green School Competition yang diluncurkan pada Selasa (29/10). Program inovatif ini melibatkan 46 Sekolah Dasar (SD) dan 36 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Kediri, hasil kolaborasi antara Dinas Pendidikan Kota Kediri dengan Radar Kediri. Diharapkan mampu menggerakkan kepedulian lingkungan sejak dini, ajang ini sekaligus memberikan pengalaman langsung bagi pelajar untuk memahami konsep keberlanjutan.
Mengawali rangkaian kompetisi, diadakan workshop dengan Ulfah Damamini, seorang aktivis lingkungan dari Move Indonesia, sebagai pemateri. Workshop ini membuka wawasan peserta mengenai isu-isu lingkungan dan langkah-langkah yang dapat mereka lakukan untuk berkontribusi, dimulai dari lingkungan sekolah mereka sendiri. Di sini, perwakilan pelajar dari setiap sekolah diberi kesempatan untuk mengamati, menilai, dan memetakan potensi lingkungan sekolah mereka—baik positif maupun tantangan yang perlu ditindaklanjuti. Observasi ini akan dituangkan dalam bentuk poster yang juga menjadi sarana edukasi bagi teman-teman sebayanya.
Dalam sambutannya, Zanariah, Pj Wali Kota Kediri, mengungkapkan harapan besarnya terhadap Green School Competition ini sebagai langkah awal yang inspiratif. Ia berharap kegiatan ini akan mengembangkan pemikiran kritis pelajar dalam melihat potensi lingkungan sekitar mereka. "Adik-adik bisa melihat area mana di sekolah yang nyaman untuk belajar, bermain, dan berkegiatan, dan juga area mana yang perlu perbaikan. Selanjutnya, mereka dapat menuangkan pengamatan tersebut dalam bentuk poster yang menarik," jelasnya.
Tidak hanya siswa, para guru dan kepala sekolah juga diharapkan dapat mendukung hasil pengamatan yang dilakukan anak-anak. Menurut Zanariah, keterlibatan guru dan sekolah sangat penting untuk menjaga kontinuitas program ini. "Meskipun mungkin tidak semua ide anak-anak lolos ke tahap berikutnya, hasil mapping dan saran dari mereka bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk perbaikan sekolah ke depan," tuturnya.
Selain itu, Dinas Pendidikan diinstruksikan untuk menjadikan data hasil mapping dari para siswa sebagai evaluasi bagi kondisi sekolah. Dengan demikian, data tersebut diharapkan akan menjadi bahan penting dalam upaya perencanaan pembangunan infrastruktur yang lebih ramah lingkungan. “Kita ingin sekolah-sekolah di Kediri bisa bertransformasi menjadi sekolah yang memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan. Ke depan, pembangunan fisik di sekolah-sekolah akan lebih diarahkan pada konsep ramah lingkungan yang mengutamakan kelestarian,” tambahnya.
Lebih lanjut, Zanariah menggarisbawahi pentingnya membangun generasi muda yang sadar akan lingkungan. Dalam pandangannya, kesadaran lingkungan harus ditanamkan sejak usia dini agar kebiasaan positif ini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. "Harapannya, anak-anak kita terbiasa menjaga kebersihan, hemat air, dan tidak menebang pohon sembarangan. Bahkan, sekolah bisa ikut andil dalam isu inflasi dengan menanam tanaman seperti cabai dan tomat yang bisa mencegah kelangkaan dan naiknya harga," paparnya.
Menurut Ulfah Damamini, kompetisi ini merupakan langkah kecil yang bisa membawa dampak besar jika dilakukan secara konsisten. "Dengan mengamati dan mengidentifikasi potensi sekolah mereka, pelajar akan terlatih untuk lebih peka terhadap lingkungan. Ini adalah pelajaran berharga yang akan mereka bawa ke mana pun nanti," ungkapnya. Sebagai aktivis lingkungan, Ulfah juga menambahkan bahwa kegiatan semacam ini penting untuk mengasah keterampilan analitis pelajar, melatih mereka dalam memecahkan masalah lingkungan, dan sekaligus menjadi sarana pendidikan yang menyenangkan.
Kompetisi ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari pelajar dan guru. Salah satu peserta dari SMP Negeri 2 Kediri, Rani, menyampaikan kegembiraannya bisa ikut dalam kegiatan ini. “Saya jadi lebih tahu kalau banyak hal di sekolah yang bisa diperbaiki, seperti penataan tanaman atau menyediakan tempat sampah terpisah. Lewat kompetisi ini, kami jadi bisa menyuarakan ide-ide kami dengan cara yang seru,” ujarnya.
Dengan adanya Green School Competition, Kota Kediri mengambil langkah progresif dalam melahirkan generasi yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Ajang ini bukan hanya kompetisi, melainkan sebuah gerakan berkelanjutan untuk mewujudkan Kota Kediri yang lebih hijau, bersih, dan nyaman, dimulai dari langkah kecil yang dilakukan generasi muda di lingkungan sekolah mereka.

Sumber :
https://www.kedirikota.go.id/p/berita/10112709/pj-wali-kota-kediri-launching-green-school-competition

Komentar