kabariASN – Kementerian Sekretariat Negara RI (Setneg) bekerja sama dengan Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (Bakohumas) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Transformasi Digital Goverment Public Relations (GPR)” pada Rabu (7/8) di Aula Serbaguna Gedung III, Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta.
Seminar ini menghadirkan lima narasumber kompeten di bidangnya. Narasumber pertama, Handoko Agung Saputro, Komisioner Komisi Informasi Pusat RI, membahas Cyber GPR dan perlindungan data untuk meningkatkan keamanan dan kepercayaan di era digital. "Cyber GPR akan memudahkan badan publik menyebarluaskan informasi melalui berbagai platform, meningkatkan partisipasi publik dalam proses pengambilan kebijakan, dan keterbukaan informasi," ujar Saputro.
Panji Wasmana dari Microsoft Indonesia, narasumber kedua, memaparkan tentang Transforming Goverment Public Relation With Artificial Intelligence (AI). Ia menekankan bahwa AI bukan untuk menggantikan peran PR tetapi untuk memperkuatnya. "AI bisa menjadi salah satu alat untuk memperkuat fungsi PR, bukan menggantikannya," kata Panji.
Hartyo Harkomoyo, Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), narasumber ketiga, menjelaskan transformasi global akses broadband dan network platform yang mempengaruhi kehidupan masyarakat dunia. Menurutnya, teknologi membawa peluang dan tantangan yang memperlihatkan pentingnya komunikasi publik dan peran media.
Perwakilan dari Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas), narasumber keempat, menekankan urgensi digitalisasi dalam penguatan peran PR melalui Digital PR. "Digital PR memainkan peran krusial dalam membentuk persepsi publik dengan mengelola konten dan interaksi di media digital secara efektif, memberikan keuntungan seperti peningkatan jangkauan audiens dan keterlibatan," jelasnya.
Eddy Cahyono Sugiarto, Head Bureau for Public Relations Ministry of State Secretariat, sebagai narasumber terakhir, membahas dedikasi layanan organisasi dalam era digital yang melibatkan mindset dan bisnis digital. Sugiarto juga menyoroti dampak positif perkembangan digital bagi pemuda, seperti membangun literasi digital untuk mencegah penyalahgunaan teknologi. "Tugas kita adalah mempersiapkan generasi muda kita untuk melek literasi digital agar tidak terjebak dalam hal-hal negatif," pungkasnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh anggota Bakohumas dari berbagai Kementerian dan Lembaga. Diskusi tersebut diharapkan mampu mendorong transformasi digital dalam GPR yang lebih efektif dan efisien, serta meningkatkan transparansi dan kepercayaan publik terhadap pemerintah di era digital.
Sumber :
https://www.kemenpora.go.id/detail/5238/gelar-fgd-kehumasan-kementerian-sekretariat-negara-bahas-transformasi-digital-goverment-public-relations-gpr