Setelah beberapa program ambisius gagal di masa lalu, kini Merauke menghadapi tantangan baru : proyek perkebunan tebu dan industri bioetanol. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia melakukan pantauan udara di lokasi Swasembada Gula dan Bioetanol, dan menyoroti masalah ketersediaan bibit varietas tebu yang cocok dengan kondisi tanah di daerah ini. Salah satu biang kerok kegagalan proyek-proyek serupa di masa lalu adalah kurangnya perhatian pada bibit yang sesuai.
Bahlil mengapresiasi keseriusan perusahaan pemilik konsesi lahan yang telah membangun pusat penelitian dan pengembangan terkait bibit. Dalam kunjungannya, Menteri Bahlil disambut oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan masyarakat setempat. Proyek perkebunan tebu seluas dua juta hektare ini bertujuan untuk mencapai swasembada gula dan bioetanol di Merauke. Presiden Joko Widodo telah menandatangani Keputusan Presiden tentang Satuan Tugas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol, dan Menteri Bahlil ditunjuk sebagai Ketua Satgas untuk mempercepat investasi di sektor ini.
Proyek ini mengingatkan kita pada sejarah kegagalan proyek Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE) pada 2010. Kali ini, semoga perhatian yang lebih baik pada bibit dan kerjasama dengan masyarakat adat akan membawa hasil yang berbeda. Masyarakat Merauke berharap agar proyek ini tidak mengulangi nasib proyek-proyek sebelumnya dan memberikan manfaat nyata bagi daerah dan penduduk setempat.
Sumber :
Peran Satgas sangat penting dalam memastikan keberhasilan proyek ini. Berikut beberapa peran kunci yang diemban oleh Satgas :
- Koordinasi dan Pengawasan. Satgas bertanggung jawab untuk mengoordinasikan semua pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, perusahaan, dan masyarakat. Mereka memastikan bahwa semua tahapan proyek berjalan sesuai rencana dan memantau kemajuan secara berkala.
- Penyelesaian Hambatan. Satgas harus siap mengatasi hambatan yang mungkin muncul selama pelaksanaan proyek. Ini termasuk mengatasi masalah teknis, perizinan, dan konflik dengan masyarakat setempat.
- Pengembangan Kebijakan. Satgas berperan dalam merumuskan kebijakan yang mendukung pelaksanaan proyek. Mereka dapat mengusulkan perubahan regulasi atau kebijakan yang memudahkan investasi dan pengembangan perkebunan.
- Komunikasi dan Edukasi. Satgas harus berkomunikasi dengan jelas kepada masyarakat tentang manfaat proyek ini. Edukasi mengenai keberlanjutan, keuntungan ekonomi, dan dampak lingkungan juga menjadi bagian penting dari peran mereka.
- Evaluasi dan Pemantauan. Satgas melakukan evaluasi berkala terhadap proyek, mengukur pencapaian target, dan mengidentifikasi area perbaikan. Pemantauan yang ketat membantu menghindari kegagalan proyek.
Dengan peran yang terkoordinasi dan fokus pada keberhasilan, Satgas diharapkan dapat membawa proyek ini menuju pencapaian swasembada gula dan bioetanol di Merauke .
Sumber :
https://bkpm.go.id/id/info/siaran-pers/dari-merauke-menteri-bahlil-lepaskan-jurus-ini-agar-swasembada-gula-merauke-anti-gagal