kabariASN - Kehamilan pada usia muda atau remaja memiliki risiko tinggi seperti kelahiran prematur, perdarahan persalinan, hingga kematian ibu dan bayi. Kehamilan pada remaja juga sering kali tidak diinginkan dan dapat berujung pada aborsi tidak aman.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Puskesmas Pondoh Kecamatan Juntinyuat meluncurkan inovasi dengan kebijakan 'Cemilan Pare'. Cemilan Pare bukanlah cemilan dari sayuran pare yang pahit, melainkan singkatan dari Cegah Kehamilan pada Remaja.
Inovasi ini mendapat dukungan penuh dari Bupati Indramayu, Nina Agustina, bersama lintas sektoral dalam upaya meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, dampak kehamilan pada remaja, peran remaja dalam pencegahan stunting, serta mencegah anemia pada remaja putri melalui konsumsi vitamin tambah darah secara rutin.
Kepala UPTD Puskesmas Pondoh, Raden Hesti Heryanti, menyampaikan bahwa kegiatan Cemilan Pare merupakan inovasi Puskesmas Pondoh yang sudah berjalan sejak 2023 dan telah meraih penghargaan dari Bappeda-Litbang Kabupaten Indramayu sebagai inovasi terbaik kategori inisiasi.
Menurut Hesti, Cemilan Pare memberikan manfaat seperti menambah wawasan remaja tentang stunting, bahaya kehamilan tidak diinginkan, mencegah anemia pada remaja putri, dan membangun kesadaran remaja sebagai agen perubahan dalam pencegahan stunting.
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu menunjukkan angka kehamilan pada usia <20 tahun sebanyak 2.171 orang pada 2022 dan 2.106 orang pada 2023. Di Puskesmas Pondoh, kehamilan usia <20 tahun berkurang dari 43 orang pada 2021 menjadi 24 orang pada 2023.
Anemia pada remaja putri menjadi permasalahan utama dengan prevalensi 51,03 persen. Jika dibiarkan, anemia dapat meningkatkan risiko stunting pada keturunan di masa depan.
Kegiatan dalam Cemilan Pare meliputi pemutaran video teknis, penggunaan aplikasi mentimeter untuk pertanyaan terbuka, pemberian reward kepada kelompok interaktif, minum tablet tambah darah bersama, serta komitmen peserta sebagai agen pencegahan stunting.
"Sasaran inovasi Cemilan Pare adalah remaja berusia 10-19 tahun, termasuk siswa SD, SMP/MTS, SMA/SMK, dan remaja putus sekolah. Cemilan Pare bertujuan menurunkan angka kasus stunting sebesar 10 persen setiap tahun di wilayah Puskesmas Pondoh," kata Hesti.
Dengan inovasi ini, Puskesmas Pondoh berharap dapat memberikan dampak positif jangka panjang dalam meningkatkan kesehatan remaja dan mencegah kehamilan serta stunting di Indramayu.
Sumber :
https://infopublik.id/kategori/nusantara/858803/inovasi-cemilan-pare-upaya-puskesmas-pondoh-cegah-kehamilan-remaja-di-indramayu