Langsung ke konten utama

Presiden Jokowi Tinjau Program Pompanisasi untuk Mengatasi Kekeringan

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), bersama Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, melakukan peninjauan program pompanisasi di Desa Krendowahono, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Program ini bertujuan untuk mengatasi kekeringan yang diperkirakan akan berlangsung panjang.Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi mengapresiasi upaya Kementan dalam mendistribusikan pompa secara merata ke seluruh wilayah Indonesia. Program pompanisasi diharapkan dapat mengantisipasi gagal panen akibat gelombang panas dan meningkatkan produksi padi untuk memenuhi kebutuhan pangan di musim kering. Provinsi Jawa Tengah ditargetkan mampu berproduksi di atas 9,8 juta ton padi tahun ini. Jumlah ini dapat bertambah 1,3 juta ton jika pemasangan pompa berjalan lancar. Saat ini, sudah ada 4.300 unit pompa yang tersebar di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Pompanisasi adalah program irigasi sawah menggunakan sistem pipa dari sungai dan air tanah. Selain itu, hujan buatan juga dimaksimalkan untuk mendukung upaya ini. Mentan Amran menegaskan bahwa program ini adalah solusi cepat menghadapi dampak El Nino dan kekeringan. Pemerintah menargetkan pompanisasi dapat menjangkau 1 juta hektare lahan pertanian dan mencetak sawah baru seluas 1 juta hektare per tahun. Langkah ini merupakan bagian dari usaha besar untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia di masa depan.
El Nino adalah fenomena alam yang dapat memiliki dampak signifikan terhadap sektor pertanian. Berikut adalah enam dampak El Nino terhadap pertanian di Indonesia :
  1. Hasil panen berkurang. Fenomena El Nino sering dikaitkan dengan naiknya suhu dan penurunan curah hujan di beberapa wilayah. Situasi ini dapat menyebabkan kekeringan yang berkepanjangan, sehingga suplai air untuk pertanian juga bisa berkurang. Tanaman membutuhkan air yang cukup untuk tumbuh dengan baik, dan kekurangan air dapat menghambat pertumbuhan tanaman serta mengurangi hasil panen.
  2. Musim tanam terganggu. El Nino dapat mengganggu musim tanam dan mengubah pola cuaca yang biasanya terjadi di sejumlah daerah. Perubahan-perubahan tersebut dapat menyebabkan penundaan penanaman tanaman, penurunan luas tanam, atau bahkan kegagalan panen. Petani perlu memperhatikan perubahan cuaca yang terkait dengan El Nino agar dapat menyesuaikan jadwal tanam.
  3. Penyakit dan hama. El Nino dapat memengaruhi penyebaran penyakit dan hama tanaman. Perubahan pola cuaca tertentu membuat beberapa penyakit dan hama mendapat lingkungan ideal. Karena situasi tersebut, penyakit dan hama dapat menyebar lebih cepat dan lebih luas hingga merusak tanaman dan mengurangi hasil panen.
  4. Penurunan kualitas tanaman. Kondisi cuaca yang tidak stabil akibat El Nino dapat memengaruhi kualitas tanaman. Tanaman yang mengalami stres akibat kekurangan air dan suhu yang tinggi cenderung memiliki kualitas yang lebih rendah.
  5. Ketidakstabilan pasar. Gangguan produksi pertanian akibat El Nino dapat berdampak pada ketidakstabilan pasokan pangan dan harga. Ketidakpastian ini memengaruhi petani, pedagang, dan konsumen.
  6. Krisis pangan. Jika dampak El Nino sangat parah, terjadi krisis pangan karena produksi padi, jagung, dan tanaman pangan lainnya menurun drastis. Hal ini berdampak pada ketersediaan pangan bagi masyarakat.
Penting bagi kita untuk memahami dan mengantisipasi dampak El Nino dalam upaya menjaga ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. 



Sumber Berita :
https://www.pertanian.go.id/home/?show=news&act=view&id=6157

Komentar