Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berkomitmen untuk meningkatkan digitalisasi pelayanan publik dengan membuka ruang diskusi dan kolaborasi bersama berbagai stakeholder. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Aptika Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang, Pandu Zanuar Sulistyo, dalam acara 'Malang’s Startup Leaders Talk & Demo Day' di Indigo Space Malang pada Jumat (12/7/2024).Pandu menyatakan bahwa salah satu tantangan utama dalam implementasi digitalisasi pemerintahan adalah banyaknya aplikasi yang ada, yang berpotensi menurunkan kualitas layanan. "Kami harus lebih selektif, apakah aplikasi tersebut efektif dalam menunjang layanan dan memiliki dampak. Ini juga bisa membuka ruang bagi startup untuk berkolaborasi dengan kami," ungkap Pandu.
Dalam acara yang dihadiri oleh para pelaku industri kreatif di Kota Malang dan sekitarnya tersebut, Pandu memperkenalkan inovasi terbaru dari Diskominfo Malang, yaitu super app 'Malang Mbois'. Aplikasi ini diluncurkan sebagai solusi untuk mengintegrasikan berbagai aplikasi layanan publik ke dalam satu portal tunggal.
"Malang Mbois merupakan inovasi portal tunggal layanan publik yang terintegrasi," jelas Pandu. Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai layanan digital Pemkot Malang, seperti informasi dan berita, kependudukan, perizinan dan pajak daerah, kedaruratan, CCTV, aspirasi dan pengaduan, pariwisata, UMKM, Malang City Tour, serta fitur dan informasi lainnya.
Lebih lanjut, Pandu mengajak semua pihak untuk berkontribusi dalam pengembangan aplikasi ini. "Kami sangat terbuka sekali untuk pemutakhiran fitur. Monggo kalau teman-teman mengusulkan untuk kita bisa kolaborasikan. Karena di sini juga ada fitur ekonomi kreatif yang bisa diisi. Semoga bisa menjadi bentuk fasilitasi bagi ekosistem ekraf digital, termasuk juga untuk peningkatan keamanan informasi. Kami sadar gak bisa mengerjakannya sendiri," tutupnya.
Dengan adanya kolaborasi ini, Pemkot Malang berharap dapat memperkuat ekosistem ekonomi kreatif digital serta meningkatkan kualitas dan efisiensi layanan publik bagi masyarakat.
Dalam acara yang dihadiri oleh para pelaku industri kreatif di Kota Malang dan sekitarnya tersebut, Pandu memperkenalkan inovasi terbaru dari Diskominfo Malang, yaitu super app 'Malang Mbois'. Aplikasi ini diluncurkan sebagai solusi untuk mengintegrasikan berbagai aplikasi layanan publik ke dalam satu portal tunggal.
"Malang Mbois merupakan inovasi portal tunggal layanan publik yang terintegrasi," jelas Pandu. Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai layanan digital Pemkot Malang, seperti informasi dan berita, kependudukan, perizinan dan pajak daerah, kedaruratan, CCTV, aspirasi dan pengaduan, pariwisata, UMKM, Malang City Tour, serta fitur dan informasi lainnya.
Lebih lanjut, Pandu mengajak semua pihak untuk berkontribusi dalam pengembangan aplikasi ini. "Kami sangat terbuka sekali untuk pemutakhiran fitur. Monggo kalau teman-teman mengusulkan untuk kita bisa kolaborasikan. Karena di sini juga ada fitur ekonomi kreatif yang bisa diisi. Semoga bisa menjadi bentuk fasilitasi bagi ekosistem ekraf digital, termasuk juga untuk peningkatan keamanan informasi. Kami sadar gak bisa mengerjakannya sendiri," tutupnya.
Dengan adanya kolaborasi ini, Pemkot Malang berharap dapat memperkuat ekosistem ekonomi kreatif digital serta meningkatkan kualitas dan efisiensi layanan publik bagi masyarakat.
Sumber :
https://infopublik.id/kategori/nusantara/841901/kuatkan-digitalisasi-pemkot-buka-pintu-kolaborasi-dengan-startup